Pengakuan Pelaku Kebiri Kimia sebagai Terapi Seks



Seorang pria di Massachusetts, Amerika Serikat mengalami kecanduan seks (Hyperseks). Anehnya, dengan sukarela ia minta dikebiri karena kebiasaannya mengencani pekerja seks (PSK) telah mengancam keharmonisan rumah tangga yang telah dibinanya selama 45 tahun.

Sebelum dikebiri, pria 62 tahun yang tidak disebutkan namanya ini mengaku tidak pernah bisa berhenti memikirkan seks. Pria ini telah Lebih dari 30 kali dalam sehari melakukan hubungan seks denga PSK, keinginan untuk berhubungan intim dengan pekerja seks terlintas begitu saja di pikirannya.

Baca Juga : Misteri di Balik Orang yang Bisa Menggandakan Seluruh Mata Uang Seluruh Dunia

Seorang seksolog mewujudkan keinginannya untuk menjalani kebiri secara kimiawi. Suntikan pertama anti androgen untuk menekan hormon testosteron diberikan di pantatnya 1,5 tahun yang lalu. Dalam 2 kali suntikan, ia mulai merasakan gairah seksnya berkurang.

"Saya sudah tidak mengalami ereksi selama lebih dari setahun," katanya dalam sebuah wawancara dengan NYmag, seperti dikutip pada Jumat (4/6/2016).

Apakah pria ini masih punya ketertarikan secara seksual setelah dikebiri? Menurut pengakuan pria tersebut, ketertarikan itu bagaimanapun tetap ada. Yang berubah adalah, obsesi atau keinginan menggebu untuk menyalurkan gairah seksualnya tidak pernah lagi ia rasakan. Kadar testosteron yang lebih rendah menekan pikiran-pikiran tentang seks pada level minimal.

Namun keputusan untuk menjalani kastrasi atau kebiri bukan tanpa risiko. Dalam jangka panjang, kadar testosteron yang rendah akan meningkatkan risiko pengeroposan tulang atau osteoporosis. Untuk membantu mengurangi risiko tersebut, pria ini harus mengonsumsi kalsium dan obat anti-pengeroposan-tulang.

Baca Juga : Inilah yang Terjadi Ketika "Allah" Menjemput Pengguna Ojek Online

Sebelum dikebiri, pria ini terlebih dahulu menjalani terapi wicara selama 6 bulan dan berbagai teknik terapi kognitif perilaku. Karena tidak ada satupun yang berhasil membuatnya lepas dari kecanduan seks, pria ini akhirnya dengan sukarela minta dikebiri dengan pemberian injeksi leuprolide acetate.

Kebiri sebagai Terapi Seks


Kebiri secara sukarela dengan tujuan menekan libido atau gairah seks sangat mungkin dilakukan. Libido pada pria dikendalikan oleh hormon testosteron, dan untuk menurunkannya maka hormon yang diproduksi oleh testis tersebut harus ditekan. Selain dengan kebiri secara fisik (yakni pengangkatan testis), bisa juga dengan obat-obat golongan anti androgen.

Sumber: http://www.wajibbaca.com/2016/06/pengakuan-pelaku-kebiri-kimia-sebagai.html

0 Response to "Pengakuan Pelaku Kebiri Kimia sebagai Terapi Seks"